Friday, 27 September 2013

Ever been part of Jogja



A special city. Provinsi yang bernama resmi Daerah Istimewa Yogyakarta ini memang sesuai dengan namanya. Benar sekali. Jogja memang istimewa. Provinsi yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa ini dapat memenuhi berbagai ekspektasi masyarakat tentang sebuah kota. Ingin membuktikannya? Coba saja sekali dua berkunjung ke kota ini.

Daerah yang sangat kental dengan budaya Jawa ini praktis mencirikan keramahannya begitu kita menginjakkan kaki di sana. Santun dan sederhana. Meski terus berjalan beriringan dengan modernisasi, Jogja tak pernah terlepas dari sentuhan lembut adat dan nuansa Jawa. Bahkan di pusat kotanya sekalipun.

Kota ini mampu menjadi pemberhentian sejenak yang sangat tepat terutama bagi yang terbiasa beraktivitas di kota-kota bisnis metropolitan. Tentu saja, Jogja akan terasa tak terlalu menghimpit seperti kota-kota besar lainnya. Pandangan kita akan sedikit terhibur dengan minimnya gedung pencakar langit yang kerap kali menghalangi luas pemandangan. Melipur kejemuan.

Hiruk pikuk kotanya juga turut diwarnai penjaja kudapan tradisional yang ramah dan merakyat. Lidah dan perut tak akan melulu diserang oleh makanan-makanan instan yang kurang ramah di badan. Mulai dari panganan kecil serupa bakpia, yang segar seperti lotek dan pecel, sampai yang mengenyangkan sekelas gudeg pun dapat dengan mudah kita jumpai di kota ini.

Bosan dengan suasana perkotaan? Pergilah sedikit ke utara atau ke selatan kota. Ah, menyambangi kedua sisi kota yang berlawanan itu, kelak tak akan banyak yang menolak. Jajaran pantai berpasir hitam hingga putih menanti di sisi selatan kota. Jumlahnya bahkan tak hanya satu-dua. Itu pun belum termasuk pantai yang masih remaja, alias belum dibuka sebagai objek wisata. Sepertinya tak aka nada orang yang menolak meski diajak berwisata ke pantai di Jogja berulang kali. Horison yang jauh di depan mampu melapangkan hati siapa saja yang tengah dalam himpitan. Alternatif yang sangat baik bagi yang menginginkan sebentuk ketenangan. Sementara itu, Jogja di utara tak kalah mempesona. Megahnya Merapi-salah satu gunung berapi yang masih aktif-akan menyambut kita kala masih di tengah perjalanan menuju utara Jogja. Di ujung mata, ada kaki gunung yang begitu kokoh berdiri di atas tanah Jogja. Pemandangan yang begitu sejuk sekaligus gagah. Hawa dingin yang lembut menyapa pipi kanan dan kiri, makin melekatkan nuansa Jogja utara di hati.

Satu hal lagi yang tak akan pernah lekang dari kota ini. Satu hal yang mampu membuktikan kebenaran kalimat yang berkata, “Kalau mau belajar, pergilah ke bagian tengah Jawa!”. Di sinilah, puluhan perguruan setingkat universitas berdiri dengan ribuan mahasiswanya. Tak hanya itu, sekolah dasar hingga menengah pun sama sekali tak akan sulit untuk ditemukan di sini. Jogja memang kota pelajar. Jogja adalah kota edukasi. Tempat di mana ribuan orang belajar demi menemukan kepastian demi masa depan mereka. Menemukan jawaban atas keingintahuan mereka. Memahami hakikat peran manusia sebagai individu sekaligus bagian dari masyarakat.

Inilah yang kemudian menjadi salah satu citra bagi kota Jogja. Jogja yang cerdas. Jogja yang berintelektual. Jogja yang beradab. Jogja yang dibangun di atas pilar budaya dan pendidikan. Terus berpartisipasi aktif sebagai kota pencetak kaum intelektual yang berkearifan lokal. Kota yang adaptif berkembang sekaligus santun membumi.

Ah, sungguh istimewa kota ini. Mengunjunginya untuk sesekali saja merupakan kesempatan yang sangat patut disyukuri. Apalagi diperkenankan untuk bermukim di sana. Mencicipi segala nuansanya serta mengedukasi diri dengan nilai-nilai kearifannya. Sungguh kebanggaan yang tak akan pernah tergantikan. Bangga telah banyak belajar dari Jogja. Pernah menjadi bagian dari dia yang istimewa.

Image taken from:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxALV-wNB2oebTvCp1HBd5yONtRr1WBeQKGOzLv0cY8DKFp_ORI_VuUlKKfkUDSxSpdkqrepObM3lZ50GepQ2wLsoamEC3tc2wrv-KYvmyLpATO1rmXYY0wxrzeF-WBYVzxXd1EDV3wtCV/s1600/Jogja-Forever.jpg 

No comments:

Post a Comment