Mereka
mungkin tampak sederhana bagi orang lain. Bahkan, cenderung sepele. Tapi, tidak
bagiku. Di mataku, mereka tampak asing. Mereka tidak menarik, bahkan cenderung
membingungkan. Terkadang, mereka malah terlihat seperti kawanan tentara semut
yang siap menggigiti sekujur tubuhku. Ah, aku sama sekali tak ingin
berlama-lama dengan mereka. Aku lelah! Aku bosan berada dekat dengan mereka.
Tapi,
mengapa? Mengapa mereka teramat sangat penting di dunia ini? Mengapa semua
orang diharuskan mengenal mereka? Atau setidaknya adalah lebih baik jika bisa
mengenal mereka. Mengapa aturan berkata seperti itu?
Aku tidak
tahu bagaimana harus mengungkapkan ini semua. Aku tidak takut pada mereka. Aku
tidak membenci mereka. Aku pun tidak bermaksud menolak bertemu dengan mereka.
Hanya saja, ini sering terasa sulit bagiku. Semakin lama aku berada dekat
dengan mereka, semakin berat beban yang kurasakan.
Mereka
tampak sederhana memang. Tapi, di kepalaku mereka berputar-putar tak tentu
arah. Mereka tampak serupa satu sama lain. Seringkali aku gagal mengenali
mereka. Mereka sangat sulit kuterima dengan akal sehatku. Ah, atau akalku yang
memang tidak sehat?
Aku muak!
Aku tidak suka mengatakan hal itu. Bahkan memikirkannya saja, sebenarnya aku
tak ingin. Tapi mengapa kenyataannya seperti membenarkan sugesti itu? Aku
sungguh tak ingin ini terjadi. Aku ingin bisa menaklukan mereka. Menjadikan
mereka kawan yang tak akan pernah menyerangku lagi. Tapi itu sungguh berat
bagiku. Itu sungguh-sungguh membebaniku.
Aku ingin
mengakhiri ini semua. Aku tak ingin merasakan hal ini lagi. Aku tak mau melihat
semua orang kecewa lagi. Kecewa karena aku yang belum bisa keluar dari
kepelikan ini. Kecewa padaku yang tak kunjung bisa mengenal mereka dengan baik.
Aku ingin semua orang tak lagi berteriak di telingaku. Tak lagi bersedih di
hadapanku.
Tapi,
bagaimana aku bisa melakukannya? Meski sangat ingin, tapi tak semudah itu.
Akalku hanya berusia 10 tahun. Senang dan marah. Seolah hanya itu saja yang
bisa kupahami. Aku tak tahu bagaimana cara keluar dari lingkaran ini. Meskipun
ingin, tapi sama sekali tak terpikirkan olehku jalan keluarnya.
Ini hanya
soal sederhana. Berdamai dan berkawan dengan mereka. Tapi sungguh, ini tak
sesederhana itu bagiku. Ah, izinkan aku menyerahkan ini semua pada Pemilik waktu.
Agar Ia segera berkenan menunjukkanku matahari yang terang di ujung mulut
labirin tertutup ini.
Image taken from:
http://fc04.deviantart.net/fs70/f/2013/060/f/3/trapped_by_school_by_destinyblue-d5wm5nx.jpg
Image taken from:
http://fc04.deviantart.net/fs70/f/2013/060/f/3/trapped_by_school_by_destinyblue-d5wm5nx.jpg
No comments:
Post a Comment