Thursday, 5 December 2013

Terjebak



Mereka mungkin tampak sederhana bagi orang lain. Bahkan, cenderung sepele. Tapi, tidak bagiku. Di mataku, mereka tampak asing. Mereka tidak menarik, bahkan cenderung membingungkan. Terkadang, mereka malah terlihat seperti kawanan tentara semut yang siap menggigiti sekujur tubuhku. Ah, aku sama sekali tak ingin berlama-lama dengan mereka. Aku lelah! Aku bosan berada dekat dengan mereka.

Tapi, mengapa? Mengapa mereka teramat sangat penting di dunia ini? Mengapa semua orang diharuskan mengenal mereka? Atau setidaknya adalah lebih baik jika bisa mengenal mereka. Mengapa aturan berkata seperti itu?

Aku tidak tahu bagaimana harus mengungkapkan ini semua. Aku tidak takut pada mereka. Aku tidak membenci mereka. Aku pun tidak bermaksud menolak bertemu dengan mereka. Hanya saja, ini sering terasa sulit bagiku. Semakin lama aku berada dekat dengan mereka, semakin berat beban yang kurasakan.

Mereka tampak sederhana memang. Tapi, di kepalaku mereka berputar-putar tak tentu arah. Mereka tampak serupa satu sama lain. Seringkali aku gagal mengenali mereka. Mereka sangat sulit kuterima dengan akal sehatku. Ah, atau akalku yang memang tidak sehat?

Aku muak! Aku tidak suka mengatakan hal itu. Bahkan memikirkannya saja, sebenarnya aku tak ingin. Tapi mengapa kenyataannya seperti membenarkan sugesti itu? Aku sungguh tak ingin ini terjadi. Aku ingin bisa menaklukan mereka. Menjadikan mereka kawan yang tak akan pernah menyerangku lagi. Tapi itu sungguh berat bagiku. Itu sungguh-sungguh membebaniku.

Aku ingin mengakhiri ini semua. Aku tak ingin merasakan hal ini lagi. Aku tak mau melihat semua orang kecewa lagi. Kecewa karena aku yang belum bisa keluar dari kepelikan ini. Kecewa padaku yang tak kunjung bisa mengenal mereka dengan baik. Aku ingin semua orang tak lagi berteriak di telingaku. Tak lagi bersedih di hadapanku.

Tapi, bagaimana aku bisa melakukannya? Meski sangat ingin, tapi tak semudah itu. Akalku hanya berusia 10 tahun. Senang dan marah. Seolah hanya itu saja yang bisa kupahami. Aku tak tahu bagaimana cara keluar dari lingkaran ini. Meskipun ingin, tapi sama sekali tak terpikirkan olehku jalan keluarnya.

Ini hanya soal sederhana. Berdamai dan berkawan dengan mereka. Tapi sungguh, ini tak sesederhana itu bagiku. Ah, izinkan aku menyerahkan ini semua pada Pemilik waktu. Agar Ia segera berkenan menunjukkanku matahari yang terang di ujung mulut labirin tertutup ini.

Image taken from:
http://fc04.deviantart.net/fs70/f/2013/060/f/3/trapped_by_school_by_destinyblue-d5wm5nx.jpg 

No comments:

Post a Comment