Semua orang di dunia ini pasti memiliki keluarga. Orang-orang yang paling dapat memahami pribadi kita, tempat kita semua rela mencurahkan semua yang kita rasakan. Tempat kita melepas lelah, untuk beranjak dari himpitan tekanan dunia. Mereka adalah orang-orang yang kita percayai. Mereka adalah orang-orang yang memberi kita asupan semangat kembali.
Mereka kerap berada di dekat kita. Membersamai keseharian kita, mewarnai masa-masa hidup kita. Ketika mereka dekat, kadang kehadiran mereka terabaikan. Seolah menjadi bagian lumrah yang tidak istimewa sama sekali. Kadang peran mereka terasa berlalu begitu saja seiring gejolak hari-hari kita. Namun, ada kalanya kita harus pergi, hijrah ke suatu tempat nan jauh, meninggalkan mereka demi pelajaran hidup yang lebih berharga. Saat itulah. Saat-saat keluarga menjadi satu ruang tersendiri yang terasa begitu jauh. Menjadi tempat tersendiri yang selalu ingin kembali kita jangkau. Terlebih saat kejenuhan dan kelelahan menghampiri. Kesanalah tempat kita kembali.
Namun waktu tak selalu berpihak pada kita. Ada kalanya kesempitan lah yang justru menyelubungi kita. Tak sempat. Untuk melihat senyuman mereka sedikit saja pun tidak sempat. Ada kalanya kita hanya bisa membayang rindu. Menerka apa yang sedang mereka rasakan nun jauh di sana. Apa mereka bahagia? Apa mereka tengah berduka? Apa mereka juga merindukan kita?
Dengan janji untuk saling menjaga diri masing-masing, kita telah meninggalkan mereka. Kini sepanjang perjalanan hijrah ini masih kita lalui, berbagai sangka berkecamuk. Cemas, khawatir. Apa mereka baik-baik saja? Apa keluargaku sehat senantiasa? Ah, ingin pulang rasanya. Itulah rasa yang menggebu sekarang. Saat keinginan itu hanya dapat terucap.
Keluarga. Mereka memang tempat kita kembali. Saat kita telah renta nanti. Ketika usia kita tidak muda lagi. Kepada mereka lah kita kembali. Pada mereka lah kita menemukan kekuatan itu lagi. Sungguh, mereka lah yang akan menerima apa adanya kita. Mereka yang akan tetap tersenyum bangga di antara ketidaksempurnaan diri kita. Mereka yang selalu akan bersedia menopang setiap sendi kehidupan kita yang melemah. Sungguh, kita bukan apa-apa tanpa mereka.
Mereka yang merupakan hadiah-Nya yang terindah yang paling patut kita syukuri. Mereka lah rumah termegah tempat kita pulang kembali.
No comments:
Post a Comment