Friday, 18 May 2012

1433, Bangkit Berbenah!

Kebangkitan selayaknya momentum yang mengawali pertahanan baru sebuah lembaga. Benteng baru yang seharusnya jauh lebih kokoh dari sebelumnya, dan selalu dapat melindungi lembaga tersebut dari keterpurukan. Namun pada kenyataannya, seringkali sebuah lembaga justru terperosok ke dalam lubang yang sama. Kejatuhan yang serupa kerap mewarnai perjalanan setahun kepengurusan suatu lembaga.
 
Manuver-manuver perbaikan selalu diformulasikan di awal kepengurusan. Namun, permasalahan yang sama kerap menjadi barrier yang terasa mengakar bagi perkembangan lembaga tersebut. Tidak terkecuali lembaga dakwah kampus. Lembaga yang idealnya memberikan kemanfaatan menyeluruh bagi segenap objek dakwah di kampus, justru kerap tampak kehilangan taringnya. Kelesuan seolah menjadi siklus regular yang sulit dihindari oleh para aktivis lembaga dakwah kampus.
 
Kini, 1433 menjadi tahun baru bagi generasi baru yang beramanah memimpin dan menghidupkan lembaga dakwah kampus di UGM. Semangat pembaharuan dibawa dalam darah perjuangan setiap penggerak dakwah demi meneruskan cita-cita mulia lembaga-lembaga dakwah tersebut. Seperti manuver-manuver kebangkitan yang diusung oleh Jama’ah Shalahuddin 1433. Dalam sesi tanya jawab singkat dengan Mas’ul Jamaah Shalahuddin 1433, Arif Nurharyanto (PS 09), ada beberapa rekonstruksi yang diusung oleh kepengurusan JS tahun ini. Rekonstruksi ini difokuskan pada perbaikan dari segi internal maupun eksternal. Secara internal JS 1433 memberi fokus lebih pada peningkatan kapasitas diri kader melalui penguatan tradisi keilmuan, serta penanaman semangat profesionalitas sebagai prinsip gerak dakwah. Sementara itu secara eksternal, perhatian JS tahun ini terarah pada pembangunan citra LDK sebagai rumah yang nyaman dan terbuka bagi semua kalangan, pengokohan jaringan JS ke lembaga-lembaga nasional maupun internasional, serta perekatan kembali hubungan Kajasha (Keluarga Alumni Jamaah Shalahuddin). Strategi utama pembenahan kinerja Jamaah Shalahuddin ini diambil oleh Arif dan jajaran kabinetnya sebagai bentuk koreksi terhadap kualitas hasil kerja JS pada kepengurusan sebelumnya.
 
Langkah-langkah perbaikan juga dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian (KMMP) pada kepengurusan 1433 ini. Disampaikan oleh Dimas Zulizhar PT 09 yang menjabat sebagai Mas’ul KMMP 1433, bahwa terdapat beberapa taktik perbaikan yang dilancarkan oleh KMMP tahun ini. Pembenahan ini seputar perbaikan internal KMMP, berkaitan dengan metode dan intensitas syuro, penjalinan kerjasama yang lebih intens dengan HMJ atau BSI, belajar dari pengalaman tahun sebelumnya terkait penentuan strategi dakwah, serta peningkatan kualitas ruhiyah dari segenap penggiat dakwah di KMMP 1433.
 
Itulah secuplik dari berbagai pembenahan yang diambil oleh berbagai lembaga dakwah di kampus UGM. Strategi-strategi di atas merupakan wujud resolusi dari proses pembelajaran yang telah menempa mereka. Melalui proses inilah suatu lembaga kemudian dapat berkembang. Belajar dari kesalahan dan menentukan langkah strategis ke depan yang mampu membangkitkan kembali semangat dakwah dalam nadi organisasi mereka. Semangat yang senantiasa di-refresh dari waktu ke waktu, sehingga kebangkitan itu pun kian berkelanjutan. Tidak terputus di satu generasi saja, namun temurun hingga penerus-penerus selanjutnya.
 
Semua itu adalah keniscayaan. Buah komitmen untuk membangun sinergi serta komunikasi yang mantap. Efek dari proses transfer visi yang berhasil dari generasi terdahulu ke generasi selanjutnya. Disempurnakan dengan konsistensi semangat yang pantang putus dari generasi baru pengemban amanah. Bukan tidak mungkin keberlanjutan itu tercipta. Bukan tidak mungkin kebangkitan itu tetap terjaga. Dengan niat ikhlas, Lillah, maka masa kejayaan suatu lembaga dakwah kampus akan bertahan lebih lama, bahkan sangat lama. Saatnya para penggerak dakwah kampus mempertahankan semangat kebangkitannya tanpa henti hingga tercapainya produktivitas dakwah yang optimal. Saatnya bangkit, saatnya kontinyus berbenah! (fannie)

No comments:

Post a Comment