Tuesday, 2 April 2013

Cream in the night of 21 plus 9 days

Malam yang manis. Semanis krim lembut yang turut menutup malam ini. 21 tahun 9 hari. 

Bersama dengan berakhirnya malam ini, 21 tahun 9 hari, kilatan warna itu melintas lagi. Warna yang tidak hanya satu atau dua baris, tapi tak terhingga banyaknya. Infinit. Warna-warni kehidupan. Mengingatkan kembali bahwa hidup itu dinamis. Bisa jadi secadas karang, namun terkadang selembut krim di atas sepotong kue. Hidup itu bisa terasa pahit bagai jejamuan herbal yang diramu jadi satu. Tapi bisa juga terasa begitu manis, semanis gula-gula kapas beraneka warna.

Ada kalanya kerasnya hidup memberi kita pelajaran terbaik. Bahwa hidup itu butuh pengorbanan. Hidup butuh kita untuk memperjuangkannya. Tapi hidup juga bisa begitu berbaik hati. Memberi kita kesempatan berbahagia. Menikmati keceriaan sekecil apapun itu. Kegembiraan saat kita memberi dan menerima pemberian satu sama lain.

Hidup itu adalah kesempatan. Saat-saat yang selalu bisa kita nikmati bagaimanapun rasanya. Keras-lembut. Pahit-manis. Semuanya tinggal bagaimana perspektif kita. Akankah memandang itu semua hanya sebagai satu warna yang menjemukan? Atau menyaksikannya sebagai keajaiban spektrum cahaya beraneka rona? Semua tinggal bagaimana cara kita menikmatinya. Selayaknya menikmati sebuah karya seni yang tak ternilai harganya. Perlu kecermatan, kearifan, serta daya pencitraan yang handal.

Ya, begitulah. Hidup yang selalu menarik. Beragam warna, berjuta rasa.

Image taken from:
http://www.apollinas.com/wp-content/uploads/2011/04/IMG_3306.jpg.pagespeed.ce.VX8e8z4oPG.jpg

No comments:

Post a Comment