Saturday,
February 02, 2013
9:40 PM
Dipandanginya
dinding itu
Lekat
Seolah tanpa
berkedip
Seorang puteri kecil
Sendiri menatap
mimpinya
Goresan tinta
sederhana itu
Menuliskan harapan
sederhana
yang diimpikannya
Sepasang mata bening
itu…
menyiratkan berjuta
harap
sekaligus cemas yang
menggantung
Nampaknya…
Puteri kecil itu
sedikit takut
Jika mimpi-mimpi itu
tak pernah sempat
terwujud
Dalam lirih hatinya,
ia berdoa…
Ia ingin tetap bisa
berjumpa
dengan hari esok
Bertemu lagi dengan
kesempatan itu
Waktu yang tersisa
baginya
untuk terus
memperjuangkan mimpinya
Kembali mereguk
saat-saat
ia tetap berdiri
tegak dan tersenyum
Menatap lagi dunia
dengan keyakinan
penuh
Ia hanya ingin itu
Waktu yang akan
selalu tersedia baginya
Masa yang rela
menyempatkannya
Menjemput satu demi
satu
mimpi-mimpi
sederhana itu
Puteri kecil itu...
hanya butuh waktu
untuk mimpinya
No comments:
Post a Comment