Manusia memang tidak ada yang sempurna, bukan? Serba bisa, serba baik, serba mumpuni. Sepertinya itu memang tidak mungkin. Dan jangan pernah sedikitpun kita untuk berharap jadi sosok seperti itu.
Menjadi seorang yang tidak sempurna telah banyak memberi kita banyak pemahaman. Betapa ada beberapa hal yang begitu sulit untuk dicapai. Saat kita menemui suatu hal yang berada di luar kemampuan kita. Pasti sulit sekali rasanya, bukan? Tapi biarlah. Biarkan saja! Pun nanti kita juga akan bertemu dengan sesuatu yang akan terasa mudah bagi kita untuk mencapainya.
Lalu bagaimana dengan hasilnya?
Sulit ataupun tidak suatu hal untuk dikerjakan, terkadang seolah tidak berhubungan sama sekali dengan hasilnya. Masih banyak orang yang berkesah, "Ah, sudah susah-susah kuselesaikan, tapi hasilnya sama saja, tidak lebih baik dari hasil kerja temanku yang begitu cepat dan mudah diselesaikan."
Atau justru ada yang membuat kesimpulan dini seperti ini, "Buat apa aku memaksakan diri dalam mengerjakan hal ini, toh nanti hasilnya juga sama saja dengan sebelumnya, bukan? Buang-buang tenaga saja!"
Memang, kenyataan kadang terlihat tidak adil dalam beberapa kondisi. Kebetulan saja, kita sudah berusaha dengan baik, tapi hasilnya masih belum bisa maksimal. Ya, mungkin saja itu hanya sebuah kebetulan, bukan?
Tapi sadarkah kita? Bahwa rasa ketidakadilan seperti itu sebenarnya dapat kita enyahkan begitu saja. Bagaimana caranya? Semua itu hanya bergantung pada sudut pandang apa yang kita gunakan dalam memahami kondisi kita.
Coba kita tengok kembali. Bayangkan saat-saat kita mengalami kesulitan dalam menyelesaikan beberapa hal yang berada di luar kemampuan kita. Hal ini tentu wajar saja karena kita memang bukanlah makhluk yang sempurna. Tapi tetap saja terasa sulit, bukan? Terasa berat dan menyakitkan, bukan?
Sekarang coba beralih pada saat-saat di mana kita merasa sangat menguasai masalah yang hendak kita pecahkan. Tentu yang akan terasa adalah kemudahan yang sangat melegakan. Benar-benar sebentuk nikmat yang belum tentu dapat dirasakan oleh orang lain dalam kondisi yang sama.
Dalam kedua kondisi tersebut, susah ataupun mudah, tentu kita tidak dapat menetapkan sendiri bagaimana hasilnya, bukan? Kembalilah pada ketetapan bahwa manusia memang hanya bisa berusaha, sementara hasilnya adalah wewenang dari Yang Maha Berwewenang.
Bisa saja dalam kondisi serba kesulitan kita dalam menyelesaikan sebuah persoalan, justru kita mendapatkan hasil yang sungguh melebihi dari apa yang kita harapkan. Jauh lebih dari cukup. Padahal kita sudah yakin (atau mungkin lebih tepat dibilang pesimis) bahwa kita tidak akan bisa melalui tantangan itu dengan sukses. Karena menurut ekspektasi, jelas sekali di luar kapasitas kita.
Bisa jadi juga suatu hal yang sudah kita usahakan dengan baik, dengan optimisme tingkat tinggi, justru keluar dengan hasil di luar harapan. Jauh di bawah apa yang kita cita-citakan. Padahal rasanya kepercayaan diri kita sudah maksimal. Total confidence! Tapi hasilnya tetap saja tidak sebaik apa yang diperoleh orang lain dengan upaya mereka masing-masing.
Di sinilah letaknya di mana kita seharusnya mulai berkata, "Biar!"
Biarkan saja hasilnya akan seperti apa jadinya. Baik ataupun buruk, memuaskan ataupun tidak. Biarkan saja! Karena satu hal yang lebih penting untuk menjadi fokus kita di sini ialah bagaimana kita mencapai suatu akhir.
Kita tau betapa payahnya ketika kita merasa tak berdaya dengan persoalan-persoalan pelik yang harus kita pecahkan. Kita juga tau betapa nikmatnya ketika sebuah kesempatan terbuka lebih lebar untuk kita, karena kompetensi kita yang terasa cukup untuk menaklukkan sebuah tantangan.
Maka sebenarnya apa lagi yang kita tunggu? Apa lagi yang kita pertimbangkan? Ada nikmat kemudahan yang tidak datang terus-menerus mampir sesekali dalam perjalanan hidup kita. Kenapa tidak kita optimalkan saja nikmat tersebut? Terlepas dari akan seperti apa hasil akhirnya nanti.
Mudah bukan? Cukup dengan manfaatkan nikmat kemudahan-yang jarang-jarang mampir-itu semaksimal mungkin. Itu sama artinya dengan kita berusaha semaksimal mungkin. Tidak hanya saat nikmat kemudahan itu datang, tapi juga saat kesulitan meradang. Totalitas!
Upayakan dengan bahagia! Tekun dan sungguh-sungguh. Komplit dengan kejujuran. Dijamin, seperti apapun hasil akhir dari upaya kita itu nanti, tak akan jadi suatu masalah besar. Toh upaya terbaik telah kita usahakan.
Kalau sudah begitu, kita hanya perlu berbangga. Ya, bangga! Andai pun hasil akhirnya ternyata masih belum sebaik yang kita harapkan, tapi kita sudah sangat boleh berbangga. Walaupun orang lain belum bisa melihat kesuksesan dari skor akhir kita, tapi kebanggaan itu sudah sangat jelas dalam pandangan kita sendiri.
Ya, rasakanlah! Kebanggaan seperti itu akan sangat luar biasa. Dan tidak akan dapat tergantikan oleh kesenangan atas hasil akhir yang sebaik apapun.
Yakinlah! Hanya dengan usaha yang manis, kita bisa jadi makhluk tersukses di dunia.
Perindahlah perjuanganmu!
No comments:
Post a Comment