Monday,
December 17, 2012
6:27 AM
Sungguh fenomena
yang rasanya sulit diterima. Ketika kita mengetahui satu dua saudara
seperjuangan kita mulai mundur satu per satu. Entah apa alasan mereka, entah
apa pertimbangan mereka.
Bahkan sebenarnya
dulu kawan-kawan kita itulah yang sering kita pandang. Sempat kita jadikan
contoh demi menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Sekaligus yang
menjadi motivasi tersendiri bagi kita untuk tetap berjuang di jalan ini.
Namun entah mengapa
kenyataan yang terjadi sekarang justru teramat menghentakkan hati.
Tak habis pikir.
Mengapa mereka jadi begitu? Mengapa pula mereka berubah secepat itu? Seolah
telah melupakan apa yang telah mereka pahami selama ini. Apa mereka tidak
merasa pernah mengamini pemahaman itu?
Benar-benar tak
habis pikir.
Jika teringat dulu,
saat bersama-sama belajar dari nol. Berangkat dari titik yang sama.
Susul-menyusul. Kebut-kebutan. Semua itu hanya demi satu hal. Berlomba-lomba
dalam berbuat kebaikan. Tidakkah memori itu masih teringat jelas?
Sayang…
Seolah semuanya
terlupakan begitu saja. Perubahan yang tak terduga justru terjadi setelah jarak
dan waktu merentang batas.
Kita pun merasa
seolah terkhianati. Mereka yang dulu menjadi salah satu semangat kita untuk
berproses, kini justru membawa diri mereka jauh ke luar harapan kita.
Mengecewakan.
Ya, Allah memang
Maha Membolak-balikkan hati. Tak ada yang tau pasti isi hati sahabat terbaik
kita sekalipun. Hanya Ia yang paling mengerti.
Bisa saja justru
suatu saat nanti kita yang giliran terjangkit penyakit hati terkronis yang
pernah ada. Disorientasi yang mampu membelokkan haluan kita sedemikian rupa.
Keluar dari rel-Nya, bahkan terjun ke jurang terdalam. Bisa saja. Na'udzubillah.
Saatnya kita perkuat
pertahanan. Kokohkan benteng dari segala penjuru. Hati, akal, nafsu, pun
jasmani. Jangan sampai angin ribut memporak-porandakan istana iman yang telah
susah payah kita bangun.
Ingat terus setiap
detik perjuangan kita hingga sampai ke titik ini. Pencapaian ini, bukanlah hal
yang mudah dan murah. Ini adalah buah pengorbanan.
Yakinlah! The race is still running. Juaranya masih
dicari. Dan setiap kita masih berpeluang besar untuk merebut gelar itu. Dia
yang berhenti sebelum garis finish adalah
pecundang. Dia yang berbelok ke luar track
sesungguhnya lebih dekat kepada kekalahan.
Teruslah berlari.
Berpacu dengan segenap keikhlasan hati. Seiring dengan derap pelari yang lain.
Sejalan dengan tujuan besar kita yang hakiki. Cinta-Nya. Surga-Nya.
No comments:
Post a Comment