Leader...
Sebuah kata yang pasti sudah banyak orang yang tahu maknanya.
Ya, pemimpin. Kata itu mendefinisikan setiap pribadi. Setiap diri adalah pemimpin.
Tapi, tentunya setiap orang menunjukkan kualitasnya masing-masing dalam memimpin, termasuk dalam gaya kepemimpinannya.
Tulisan ini akan berbicara tentang sebuah sudut pandang mengenai kepemimpinan.
Memimpin itu tentang bagaimana kita memberi. Memberi yang terbaik, yang mampu kita berikan.
Sekali pun itu adalah hal yang kecil dan walaupun orang lain tidak menyadari hal itu.
Memimpin itu tentang bagaimana menunjukkan kepedulian kita pada segala apa dan siapa yang kita pimpin. Termasuk ketika kita memimpin diri kita sendiri. Membawa apapun dan siapapun yang kita pimpin ke dalam kondisi yang paling nyaman. Menjadi sosok yang menyenangkan bagi mereka.
Memimpin itu tentang berbagi. Berbagi kebahagiaan apapun yang kita rasakan,
dan mengambil bagian dari setiap peluh dan sakit yang diderita oleh orang lain. Menjadi pereda rasa sakit.
Memimpin itu tentang memahami. Memahami situasi dan keadaan dari setiap apa dan siapa yang kita pimpin.
Kepahaman yang membuahkan pengertian dan menghindarkan kita dari segala tindak pemaksaan.
Memimpin itu tentang partisipasi. Tentang keterlibatan kita dalam upaya pencapaian suatu tujuan.
Seberapa kecil pun kontribusi kita di sana, tetap akan menjadi sepotong puzzle yang melengkapi sebuah teka-teki perjuangan.
Memimpin itu tentang rasa memiliki. Memiliki setiap apa yang menjadi tanggung jawab kita,
dan memiliki setiap apa yang diharapkan orang lain dari kita.
Memiliki dan mencintai amanah itu untuk menunaikannya.
Memimpin itu tentang sebuah ketulusan. Sebuah keyakinan bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita berikan, selama keikhlasan senantiasa menyempurnakan pemberian itu.
Menjadi seorang pemimpin yang mampu menjadi sahabat terbaik bagi segenap apa dan siapa yang dipimpinnya adalah sebuah prestasi dan kebanggaan yang berarti.
Lelah dan kecewa yang kerap menghampiri tidak akan menjadi hambatan berarti,
apabila senyuman dan keceriaan orang-orang di sekitar kita yang menjadi penutupnya.
Seorang pemimpin tidak akan dan tidak perlu mengharapkan imbalan ataupun penghargaan atas apa yang telah diberikannya. Karena dia sudah tahu bahwa akan ada hadiah manis yang akan melengkapi dan menunggunya di ujung perjuangan.
Mari kita berlomba untuk menjadi yang berhak memperoleh hadiah manis itu.
Ya. Tulisan ini hanya sebuah sudut pandang tentang kepemimpinan.
Bagaimana idealita tentang sosok pemimpin, setiap kita memiliki pencitraannya masing-masing.
Maka hanya kita yang dapat menunjukkan karakter pemimpin terbaik bagi diri kita sendiri.
And character is power of a leader...
No comments:
Post a Comment